Rabu, 09 September 2015

Bulir ~Bulir Air Mata Cinta

Malam dingin diiringi rintik hujan...  Merdu , amat merdu...  Dinginnya malam membekukan pikiranku... Hanyalah berteman suara serangga, cicak, juga gurauan sang katak coba hibur suasana hatiku yang tak bgitu baik atau buruk. Serti tersayat dan berdarah, hatiku terluka menganga... meski tak nampak. Tapi bulir- bulir air mata ini tak lain dengan bulir cinta di jantungku, menggumpal.. Seakan ia hendak berontak pecah seperti kaca, sperti kenangan kita yang seharusnya kubiarkan berserakan... Tapi mengapa masih saja tanganku ingin menyentuhnya, menyatukan kembali seperti sedia kala? Seperti sebuah puzzle, kucari huruf-huruf yang merangkai namamu.. Aku tak ingin mempercayainya bahwa aku tak lagi melebih-lebihkanmu... Aku tak berpikir aku telah menghapusmu dari hidupku...     Jogjakarta,10 / 4/14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar